Kapolri Ingatkan NTB Terkait WorldSBK Butuh Persiapan Cegah COVID-19

Mataram – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh elemen di wilayah Nusa Tenggara Barat terkait kesiapan perhelatan World Superbike Championship (WorldSBK) di Sirkuit Mandalika butuh persiapan yang khusus dan matang dalam mencegah penularan COVID-19.

“Saya ingatkan November nanti ada kegiatan besar internasional superbike yang akan dilaksanakan di Mandalika. Ini memerlukan persiapan khusus terkait dengan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi,” kata Kapolri dalam konferensi pers bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Mataram, Jumat.

Khusus untuk percepatan vaksinasi ini dikatakan Kapolri merupakan salah satu strategi memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui kekebalan kelompok. Vaksinasi ini juga sebagai salah satu syarat kelancaran perhelatan WSBK pada 12-14 November mendatang.

“Baik yang datang maupun masyarakat yang didatangi dalam kondisi siap protokol kesehatan, bagus pelaksanaan vaksinasinya. Itu yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar kegiatan internasional di NTB bisa terlaksana dengan baik, namun angka COVID-19 bisa tetap dikendalikan,” ujarnya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan hal itu saat kunjungan kerja di Mataram, Jumat (10/9), dengan mengevaluasi percepatan vaksinasi sesuai target yang diarahkan Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungannya, Kapolri menilai NTB sudah melakukan upaya maksimal dalam menekan laju penularan COVID-19. Hal itu dilihat dari lima kabupaten/kota yang kini telah bertahan pada assesmen PPKM level 3 dan lima lainnya pada PPKM level 2.

Wilayah dengan PPKM level 3 ialah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Kemudian PPKM level 2 yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kota Bima, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Tengah. Assesmen itu tertuang dalam Inmendagri Nomor 41/2021 yang diterbitkan 6 September lalu.

“Saya ingatkan bahwa penurunan level ini tentunya ada aktivitas yang dilonggarkan pada 10 sektor. Tentunya ini tetap harus diwaspadai dengan protokol kesehatan. Apabila longgar, maka kemungkinan bisa meningkat lagi,” ucap dia.

Protokol kesehatan ini, lanjutnya, merupakan cara ampuh di masa pandemi COVID-19. Hal itu tampak dengan pengetatan saat pelaksanaan PPKM. Demikian juga dengan vaksinasi.

“Walaupun sudah vaksin tetap harus memakai masker. Apalagi yang belum vaksin,” katanya menegaskan.

Kapolri menegaskan upaya percepatan vaksinasi yakni dengan konsisten mencapai target. Yakni vaksinasi harian 45 ribu orang untuk mendukung target nasional 2 juta orang per hari. Target yang sama juga berlaku untuk NTB.

“Target 45 ribu ini kalau tercapai, NTB bisa menjadi daerah pertama yang menembus target Presiden. Mudahan ini bisa tercapai dan terus dipertahankan sehingga akselerasi vaksinasi bisa betul-betul dilaksanakan,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB per 9 September 2021, cakupan vaksinasi Provinsi NTB 19,35 persen untuk dosis satu atau setara 756.783 orang dan dosis kedua 406.526 orang atau 10,40 persen.

Kota Mataram dengan capaian tertinggi yakni 67,61 persen dosis satu dan 42,10 dosis kedua. Sementara yang terendah yakni Lombok Tengah dengan 13,80 persen dosis satu dan 6,57 persen dosis kedua. (Ant)